Kamis, 07 Juni 2012

Kupas Spesifikasi Minyak Rem.

Pada waktu kita membeli atau mau memakai minyak rem , sering kita melihat spesifikasi DOT 3 atau DOT 4...ohhh ho  ho  ..yang sekarang malah ada yang berani promosi niy produk XXX udah DOT 5....apa sih itu singkatan DOT ??? DOT kepanjangan dari Department Of Transportation atau Departemen Perhubungan nya US ( kalau di Indonesia adalah DepHub ). mengapa memakai DOT tersebut, karena DOT yang mengatur semua regulasi dan spesifikasi boleh atau tidaknya suatu bahan dipakai dalam transportasi publik di US sono, karena memiliki spesifikasi regulasi yang baik , maka di adopsilah semua spesifikasi yang baik tersebut untuk di pakai di seluruh dunia  gitu ceritanya sih. Tentunya yang menyangkut safety  salah satunya.
Secara global  Kode DOT 3, 4 dan 5 pada minyak rem punya maksud untuk menerangkan perbedaan titik didih atau boiling point.
Misalnya DOT 3, minimal titik didihnya 225 Derajat Celcius   dan DOT 4 minimal 230 Derajat C.  DOT 5 minimal 260 Derajat C lebih tinggi dari keduanya, dengan bahan bakunya dari silikon yang sulit bercampur dengan air. (lihat tabel 1)

Makanya, minyak rem di atas DOT 3 lebih sering dipakai buat kendaraan kecepatan tinggi dan berkapasitas besar. Namun, warna di tiap kemasan, ternyata tidak berhubungan langsung dengan kualitas.

Tapi, buat kendaraan roda dua standar DOT 3 saja sudah cukup. Selain harga lebih murah, suhu panas saat ngerem masih bisa ditahan. Kecuali kendaraan  yang sering dibawa ngebut dan jalan yang menurun , demi menjamin keamanan, monggo DOT 4 diadopsi.

Batas waktu pemakaian minyak rem, ketiganya masih sama. Sebagai patokan, diganti setiap 20.000 km. Tapi, jangan mentang-mentang lama, kalau belum waktunya sudah terlihat kurang atau warnanya berubah, sebaiknya ditambah atau ganti baru.Cara mendeteksinya mudah saja. Jika minyak rem berkurang, kelihatan dari kaca di master rem.

Spesifikasi pengujian dan hasil  tekniknya seperti yang di syaratkan oleh DOT  sbb :
(maap kagak saya terjemahkan dan tulis ulang...gambar nya juga agak mereng-mereng) he..he..

Penjelasan Spesifikasi Class 3 adalah untuk DOT 3, class 4 = DOT 4; dan class 5 = DOT 5 dst :


Tabel 1
Beberapa definisi teknik dari tabel 1 antara lain : 
Kinematic Viscosity / Viscositas Kinematik : Besarnya tahanan fluida mengalir yang di pengaruhi oleh efek grafitasi bumi. (alat tes dan prosedur ISO 4925 atawa JIS K 2283)
ERBP ( Equilibrium Reflux Boiling Point ) Titik didih rem cairan yang ditentukan oleh prosedur tes khusus. Kedua ERBPs pada waktu kering dan basah  digunakan dalam mengevaluasi cairan rem. (alat tes dan prosedur ISO 4925)
Stabilitas pada temperatur tinggi (High Temperature Stability) adalah kestabilan bentuk dari minyak rem pada temperatur tinggi, antara lain dengan tidak berubahnya viscositas/kekentalan minyak rem.
Stabilitas pada cairan kimia yang terkandung (Chemical Stability)
Titik Nyala (Flash point) merupakan temperatur di mana minyak rem dapat terbakar dan menyala jika terdapat sumber api.
pH (nilai pH dari minyak rem), pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional
Laju Korosi pada logam : berfungsi untuk mengatur seberapa besar minyak rem dapat mengikis piston hidrolik pada master rem atau logam yang bersentuhan langsung dengan minyak rem


 Tabel 2
Pada tabel diatas (2)  dan di bawah (3) yang menjadi perhatian dari DOT adalah karakteristik pembengkakan / melar dari karet yang ada pada master rem atau kopling atau pada karet yang ada di silinder rem


 Tabel 3

 Tabel 4
 Pada tabel 4 adalah uji ketahanan minyak rem pada suhu rendah minus 40 derajat dan dipanaskan sampai 144 derajat dengan selisih pembacaan sekitar 2 derajat dan dilakukan selama 4 jam, 
demikian juga jika didinginkan sampai minus 50 derajat  dan dinaikan menjadi 6 derajat celcius dalam waktu 12 menit. hasil pengujian akan berupa report ( laporan pengujian ).
Jika terdapat lumpur, sendimentasi, kristalisasi dan adanya penumpukan yang tidak merata dari minyak rem, maka minyak rem tersebut tidak lulus uji (tidak memenuhi syarat)


Tabel 5
Pada Tabel 5 di atas terdapat sifat ketahanan terhadap air (Water Resistance), artinya dimari adalah sifat dari minyak rem jika terkena/tercampur air dengan tidak sengaja. apakah minyak rem tersebut menjadi keruh/berawan , atau menjadi endapan/lumpur/ kristal. jika ada seberapa besar atau tidak ada perubahan . hasil laporan akan dilaporkan dalam repot pengujian dari QC nya pabrik minyak rem tentunya !!
Jika terdapat lumpur, sendimentasi, kristalisasi dan adanya penumpukan yang tidak merata dari minyak rem, maka minyak rem tersebut tidak lulus uji (tidak memenuhi syarat).
Kesesuaian (compatibility) adalah menunjukan tingkat kesesuaian minyak rem yang di uji dengan mengunakan tabung sentrifugal setelah di panas dengan temperatur tertentu.
Ketahanan terhadap oksidasi (Resistansi to oxidation) adalah merupakan pengetesan permukaan logam (almunium / besi cor) yang terkena kontak minyak rem tidak menunjukan adanya oksidasi logam (karat)

Tabel 6 

Pada tabel di atas (6) menunjukan tingkat persyaratan penguapan (evaporation) yang di miliki oleh minyak rem tersebut.
Stroking properties adalah pengujian pakai /pengujian jika minyak rem tersebut di aplikasikan pada master dan silinder rem yang sebenarnya (dengan alat simulasi yang mirip tentunya) , misalnya mulai dari 100 injekan/tekanan rem sampai dengan 24000 pengereman / kopling. Hasil dan properties pengujian dapat di lihat dari spesifikasi yang di syaratkan pada tabel (6).



 Tabel 7

Pada tabel ini (7) warna tidak berpengaruh pada spesifikasi DOT, bisa tidak berwarna atau sampai bewarna amber. Fungsi dari tidaknya di kasih warna  adalah jika sewaktu-waktu ada perubahan warna yang mencolok dapat segera di ketahui oleh pemilik atau pemakai kendaraan guna antisipasi adanya perubahan spesifikasi minyak rem.
Nah.....dari spesifikasi dan pengujian dari persyaratan DOT yang terlihat di atas, apakah pabrik  pembuat minyak rem di Indonesia sudah melakukan tes kualitas seperti yang di syaratkan oleh DOT atau belum ???? Who Knows......????? so be carefull dan safety riding yak.




if there is no question please ask, do not be shy.























5 komentar: