Jumat, 29 Juni 2012

Prinsip Dasar Panel Listrik

Pada kesempatan ini saya akan memaparkan prisip kerja komponen-komponen yang berada dalam box/ panel listrik 3 phasa yang biasa kita jumpai dalam pabrik/peralatan yang memakai peralatan listrik 3 phasa.

Maksud dan tujuan saya menulis ini agar orang yang mengerti listrik minimal dapat memahami prisip kerja peralatan   atau lebih jauh lagi dapat merakit box panel listrik secara swausaha atau bisa mencegah kerugian yang timbul akibat tidak di mengerti box panel listrik di tempat kerja atau usaha anda. oke selamat mengikuti blog saya dan selamat belajar dan mencoba .!!!!!

Dalam Box Panel listrik biasanya terdapat antara lain : Time Delay Relay (Timer), Thermal Over Load Relay (Tripper Over Load), Relay Contactor (Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor), Sebaiknya kita mempelajari sistem kerjanya terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu fungsi rangkaian kerja otomatis.


Relay dan Kontaktor (Relay and Magnetic Contactor)

Prinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya.

Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan tombolnya. Klik disini untuk mempelajari Tombol

Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung) dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar dibawah ini.


Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.

gambar kontak internal pada Kontaktor
gambar kontak internal pada relay

Penyambungan sederhana rangkaian kontaktor:


Perhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika switch saklar dihubungkan ke sumber listrik. Mengapa begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam? Mengapa rangkain ini menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda?

Itulah yang disebut Rangkain Pengendali dan Rangkaian Utama.


Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay (Tripper)
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripper juga mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.

Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan gambar Timer di bawah ini.

Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer, padaTripper (Thermal Over Load Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah menjadi kontak NO.

Kegunaan NO dan NC

Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama. 
 
 
Ok jika anda sudah mengerti prinsip dasar dari masing-masing komponen tersebut diatas , bagaimana dengan rangkaian yang sudah ter integrasi ????   ok akan saya terangkan di kemudian .
 
Selamat belajar......!!!! 
 

Kamis, 28 Juni 2012

Membuat Sendiri Volt Meter Digital dengan ICL 7107


Sebenarnya Volt meter digital yang sudah jadi banyak dari berbagai macam merek (dari yang abal-abal sampai yang patent, dari yang harga beberapa puluh ribuan sampai yang jutaan) dan ukuran yang kecil sampai yang segede gaban.....pokoknya banyak lah !!! dapat di  pilih sesuai kebutuhan dan ukuran kantong tentunya...he..he..he.

Pada kesempatan ini saya akan mencoba membuat volt meter digital dengan ICL 7107 yang banyak terdapat di pasaran (utk ukuran Jakarta , Jogyakarta dan Surabaya). Maksud dan tujuan ini adalah dengan dipakai led (7-Segmen Led Display) pada kendaraan bermotor (motor) tentunya akan menambah estetika lebih, dengan warna led yang merah menyala dan penunjukan voltase aki (accu) dari mulai keadaan diam (steady), siap jalan atau dalam keadaan mesin jalan ( bisa terlihat accu terisi dan kiprok / dinamo jalan masih berfungsi atau tidak ) dengan putaran mesin yang bervariasi dan dengan beban kelistrikannya. (untuk bro yang suka pasang aksesoris yang memakai kelistrikan dari yang kelas mili amper sampai beberapa puluh amper) ....lampu tembak misalnya dapat termonitor berapa banyak yang terisi keaccu atau yang keluar dari accu (tekorrr).

Langsung aja deh skematik elektroniknya seperti berikut ini :



Supply Voltage: 5V
Current Consumption: ~ 25mA

Measurement Accuracy:
10A - 100mA Resolution - 99.9 A
5A - 10mA Resolution - 9.99 A
2A - 1mA Resolution - 1.999


Segmen Indikator 7   segmen display

   
Nah kalau sudah jadi seperti ini nih :

Tes dengan menggunakan regulated  power supply, tegangan di set pada potensiometer ; variabel di indikator voltmeter pada power supply di perkirakan 12 volt kurang, setelah di sambung dengan output power suply maka penunjukan sekitar 11,71  Volt


dan penunjukan volt yang tertera di bandingkan lagi dengan volt meter ber merk Fluke dengan penunjukan :


Nah dengan hasil yang di dapat tidak jauh berbeda dengan volt meter buatan luar yang bermerk , maka ke akuratan voltmeter ini dapat di aplikasikan di kendaraan bermotor untuk memantau tegangan yang berada di dalam kepala accu, sehingga dapat memonitor pemakaian arus di Accu dan kiprok atau dinamo jalan.


Ok dahh selamat mencoba !!! keep safety and healty broo.