Kamis, 10 Maret 2011

Arti Beep Komputer pada BIOS


Pengalaman pribadi waktu merakit berbagai macam MOBO (Mother Board) komputer dari berbagai merk.

Bunyi BEEP pada BIOS (Basic Input Output System)

Bunyi BEEP pada bios merupakan pesan yang disampaikan oleh bios/PC untuk menunjukkan suatu kesalahan pada hardware PC. Bunyi Beep tergantung dari type bios/PC.

AMI-BIOS
  1. Beep 1x, menandakan RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar.
  2. Beep 6x, menandakan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar
  3. Beep 8x, Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot
  4. Beep 11x, Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard

Award-BIOS
  1. Beep 1x panjang terus menerus, menandakan RAM rusak , atau tidak terpasang dengan benar
  2. Beep 1x panjang, 1x pendek, Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
  3. Beep 1x panjang, 2x pendek, Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar
  4. Beep 1x panjang, 3x pendek, keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
  5. Beep 1x panjang, 9x pendek, ada masalah dengan BIOS atau BIOS rusak
  6. Beep pendek tak terputus, ada masalah dengan penerimaan tegangan (power)

Phoenix-BIOS
  1. Beep 1x-1x-4x, menandakan BIOS mengalami kerusakan
  2. Beep 1x-2x-1x, Motherboard rusak
  3. Beep 1x-3x-1x, RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar
  4. Beep 3x-1x-1x, Motherboard Rusak
  5. Beep 3x-3x-4x, Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.

Apabila bagian bermasalah adalah RAM (memori) maka cabutlah memori RAM tersebut dan pasang lagi (apabila cara meletakan RAM sebelumnya kurang baik atau tidak pas atau bergeser karena komputer dipindah-pindah). Perlakuan yang sama juga dapat dilakukan pada graphic card(kartu VGA). Apabila setelahmemperbaiki letak periferal (RAM dan kartu VGA) tetapi bunyi beep masih berbunyi juga, kemungkinan besar periferal tersebut mengalami kerusakan, maka bisa dicoba dengan periferal yang lainnya, sebelum membeli yang baru.

Pengetahuan tentang Battery/ Batere /Accu

Klasifikasi Battery
Primary Battery
Yaitu battery yang setelah satu kali dipakai tidak dapat dipakai lagi atau tidak dapat di “recharge”
Secondary Battery
Yaitu battery yang setelah dipakai dapat dipakai lagi atau dapat di “recharge”

Jenis-jenis Battery:
  1. Primary battery
         -Carbon-mangan diokside (tidak dapat direcharge)
  1. Secondary Battery
        - Nickel cadmium (polusi & karsinogenik, harga bahan baku sedang)
        - Nickel metalhydride (bahan baku mahal)
        - Lithium metalhydride (bahan baku sangat mahal, densitas energi rendah)
        - Zinc carbon (harga bahan baku sedang, teknologi masih mahal, masih tahap awal percobaan)
        - Lead Acid (bahan baku murah, teknologi matang, densitas energi memadai)

Lead Acid Battery (Berdasarkan karakteristik penggunaan)
  1. SLI
      - Starting, Lighting, Ignition.
  1. Motive Power
      - Untuk alat yang digerakan listrik, seperti mobil listrik, forklift, dll.
  1. Industrial
      - Untuk pengunaan di industri, seperti: PLN back up power, telekomunikasi.
  1. Deep Cycle
      - Untuk alat-alat dengan karakteristik khusus, seperti : lokomotif kereta api, photo voltaic system

Lead Acid Battery (Berdasarkan sifatnya)

No. Jenis Plate(+) Plate(-) Separator Penguapan Kehilangan stroom (self discharge)
1 Conventional Pbsb 3% Pbsb 3% Paper pulp glass mate



2 Low maintenance Pbsb 1.7% Pbsb 1.7% Microporous poly ethilene



3 Hybrid(Low maintenance) Pbsb 1.7% Pbsb 0.1% Microporous poly ethilene



4 Flooded maintenance Pbsb 0.1% Pbsb 0.1% Microporous poly ethylene



5 Sealed lead acid Pbsb 0.1% Pbsb 0.1% Absorptive glass mate




Model Indications
  1. Automotive Batteries
        - Conventional series
        - High performance series
        - JIS & JASO type
        - DIN type
- Low maintenance, very low mantenance & maintenance free
  1. Motorcycle Batteries

Principles and General Characteristics
  • Principles
Chemical rection
Pbo2 + Pb + 2H2SO4 charge PbSO4 + PbSO4 +2H2O

  • General Characteristics
  1. Gassing during charging
  2. Self discharge

Automotive Battery Function
  • Starting
  • Lighting
  • Ignition

Capacity & Voltage
  • Battery capacity
  1. Determining the discharge current
  2. Size of discharge current nad capacity
  3. Electrolyte temperature and capacity
  4. Discharge performance

  • Battery Voltage
  1. Voltage during discharge
  2. Voltage during charge

Specific Gravity (Sp Gr) of Electrolyte
  • Drops in SpGr of electrolyte during discharge
  • variations in Sp Gr of electrolyte during charge
  • Measuring the Sp Gr of electrolyte temperature
  • Freezing point of electrolyte

Recharging
  1. General precautions
  2. Charger operation
  3. Connectng and removing the battery from the charger
  4. Determining the charge current
  5. Temperature of electrolyte during charge max. 45ยบC
  6. Electrolyte level of battery
  7. Normal charge (low-rate charge)
  8. Quick charge (high-rate charge)

Servicing When Replacing A Battery
  1. Remove old battery
  2. Installing a new battery
  3. Electrical circuit check
      - Checking battery connections
      - Checking the charge system
      - Checking engine starting capacity
      - Checking electrical circuit

Servicing Retured Batteries
  1. Procedure
  2. Trouble Shooting

Maintenance
  1. General precaution in checking and servicing
  2. First aid for sulfuric acid

Daily Checks and Servicing for Vehicle-Mounted Batteries
  1. Wet charge batteries and dry charge batteries
  2. Checking electrolyte, adding water
  3. Checking capacity
  4. Checking appearance, cleaning
  5. Mounting

Rabu, 02 Maret 2011

Pelumas Padat / Gemuk / Grease

Pelumas secara fisiknya di kategorikan menjadi : 
1. Pelumas Cair 
2. Pelumas Padat

Pada bagian kesempatan ini penulis ingin share pengetahuan  mengenai pelumas padat/ Gemuk/ Grease.
Secara klasifikasi pemakai Pelumas padat ini di kategorikan lagi menjadi :
1. Pelumas padat untuk automotif
2. Pelumas padat untuk industri

Secara proses dalam pembuatan pelumas padat untuk industri dengan automotive tidak  banyak berbeda, yang membedakannya hanyalah additive yang di campurkan dalam pelumas padat tersebut.

Lembaga yang membuat spesifikasi teknik mengenai pelumas padat adalah NLGI  http://www.nlgi.com
National Lubricating Grease Institute – International technical trade association yang melayani industri pelumas gemuk dan pelumas roda gigi

Definisi

Gemuk / grease / pelumas padat adalah sebuah pelumas dengan kekentalan tinggi. Pada awalnya gemuk digunakan untuk menyebut turunan dari lemak hewan, tetapi kini gemuk secara umum digunakan untuk menyebut pelumas dengan viskositas  lebih tinggi dibanding minyak. Gemuk pada awalnya tersusun dari kalsium, adonan sabun sodium/ lithium dengan pengemulsi minyak mineral.
Gemuk adalah pelumas yang memiliki bentuk setengah padat atau padat. Umumnya gemuk dibuat dari bahan oli pelumas cair yang diberi tambahan pengental (thickening agent). Ada dua tipe utama dari bahan pengental (thickening agent) yang biasa dipergunakan, yaitu metalic soap dan non soap. Tipe metalic soap dipakai untuk mayoritas gemuk.

Kelebihan fungsi gemuk yang bersifat padat
Kelebihan gemuk adalah pelumasannya bersifat tahan lama tanpa perlu penambahan karena gemuk tidak dapat mengalir atau menyebar. Kemudian gemuk juga bersifat perapat sempurna untuk pencegah menempelnya benda-benda asing seperti kotoran, gas, dan air pada permukaan yang dilumasi. 
Alasan lainnya karena gemuk mempunyai daya tahan yang bagus terhadap beban tinggi.

Tujuan penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai komponen yang dilumasi.
Gemuk adalah pelumas untuk setiap komponen mobil dan motor yang bergerak. seperti bantalan, engsel dan ball joint. Tujuan penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai komponen yang digemuki. Karena banyaknya jenis gemuk yang beredar di pasaran, penggunaan gemuk harus disesuaikan dengan perangkat yang akan dilumasi. Apalagi setiap gemuk memiliki kemampuan kerja yang berbeda. Berikut ini
macam-macam gemuk sesuai kegunaannya :

1.. Gemuk dari bahan dasar sabun (lithium)

Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI #2) memiliki spesifikasi tahan terhadap air dan panas. Penggunaannya pada komponen yang memiliki gerakan kontinyu, seperti mekanik kopling, steering linkage, propeller shaft, shackle pin, dan king pin.

a.. Gemuk jenis ini banyak dipergunakan pada bagian-bagian yang
memerlukan pelumasan periodik seperti bantalan roda, lengan
penghubung kemudi, poros propeler, king pin, sakel pin. Oleh karena
itu sering disebut gemuk serbaguna.

b.. Karakteristik nya : siraman air dan tekanan suhu tinggi
tidak akan mengurangi kemampuan kerja dan daya tahannya.

2.. Gemuk dari bahan dasar sabun molybdenum disulphidelithium

Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease (NLGI #2) merupakan gemuk berkemampuan tinggi dan mengandung tingkatan gemuk lithium soap base dengan bahan tambahan molybdenum disulfide. Gemuk ini biasanya disebut gemuk chassis spesial atau long life . Biasanya digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti clutch, ball joints, suspension arms, steering center arm, double Gardan Joints, constant velocity joints dan rack and pinion steering gear.

a.. Gemuk jenis ini biasanya dipakai pada komponen yang jarang diberi pelumasan seperti ball joint, lengan
      suspensi, lengan tengah kemudi, nakel kemudi, cross-joint, rack end dan rack pinion.

b.. Karakteristiknya : lebih tahan dan juga bisa bekerja pada  beban lebih besar daripada gemuk serbaguna.

3.. Gemuk karet

a.. Gemuk ini biasanya digunakan untuk komponen rem.

b.. Karakteristiknya : terbuat dari bahan nabati (karet) maka sifatnya mencegah komponen karet 
     mengambang.

4.. Gemuk sintetik (synthetic lithium complex / hidroxy lithium complex)

a.. Gemuk jenis ini harganya relatif lebih murah dari jenis yang lain.

b.. Karakteristiknya gemuk ini memiliki kelemahan yaitu kurang tahan terhadap suhu tinggi sehingga mudah
     memuai.

5.. Gemuk All Purpose Lubricant

a.. Gemuk jenis ini harganya relatif murah namun kualitasnya tidak kalah bagus maka sering dipakai di
     bengkel-bengkel.

b.. Karakteristiknya : gemuk ini lebih encer dari gemuk nabati atau sintetik.

Secara singkat pembuatan pelumas Pelumas padat  adalah sebagai berikut :
- Proses pembuatan sabun (Saponification)
- Penambahan base oil, additive dan komponen lain
- Penghalusan struktur/serat
- Pengeringan/penguapan air dan material lain