Kapasitor, berfungsi untuk starting pertama saat pompa air di hidupkan,
setelah pompa air berputar penuh aliran listrik ke kapasitor akan
terputus dengan sendirinya, jika kapasitor terlalu lama dialiri listrik
akan menyebabkan panas dan akan menyebabkan kerusakan. Besar atau ukuran
kapasitor biasanya disebut mikrofarad (mF atau uf) besaran kapasitor
untuk pompa air tergantung besarnya pompa air, umumnya 8mF, 12mF, 16mF, 20 mf, 24 mF, 30 mf.
Cara memilih pompa air
Pompa air di pilih berdasarkan kebutuhan agar efisien dan efektif.
Pada dasarnya pembelian pompa air didasarkan pada beberapa hal berikut ini
1. Kedalaman sumur sampai mencapai permukaan air di musim kemarau
2. Ketinggian air yang ingin dicapai
3. Volume air yang diinginkan
4. Daya listrik yang tersedia
Berdasarkan kedalaman sumur, pompa air dibagi menjadi beberapa jenis sbb :
1. Pompa Shallow pump / air dangkal (walaupun tertulis maksimal
kedalaman sampai permukaan air = 9
meter, namun efektifnya hanya 7
meter)
2. Pompa Semi Jet Pump untuk Sumur dalam (walaupun tertulis maksimal
kedalaman sampai permukaan air
= 11 meter, namun efektifnya hanya 7-9
meter)
3. Pompa Jet Pump untuk Sumur sangat dalam (kedalaman sampai permukaan air 9-20 meter)
4. Submersible pump untuk sumur sangat-sangat dalam (kedalaman sampai permukaan air > 20 meter)
Lihatlah spesifikasi pompa yang menyatakan [suction lift] / daya hisap. Biasanya diukur dalam satuan meter
Ketinggian air yang ingin di capai dapat ditentukan melalui
a. Ketinggian penampungan air
b. Ketinggain titik air (misalnya keran di lantai 2).
Untuk dapat mencapai ketinggian tertentu, maka air sangat memerlukan
tekanan, karena itu usahakan agar hambatan air dapat dikurangi.
Hambatan air dapat terjadi karena
- Belokan pada pipa air
- Saringan
Lihatlah spesifikasi pompa yang menyatakan [discharge] / daya dorong air. Biasanya diukur dalam satuan meter
Volume air yang diinginkan :
Biasanya semakin cepat putaran mesin pompa, maka akan semakin besar pula aliran air yang dapat dihasilkan, karena itu volume air biasanya (walaupun tidak selalu) identik dengan besarnya konsumsi daya dari pompa tersebut
Daya listrik yang tersedia :
Ketika pompa pertama kali dinyalakan, ia membutuhkan biaya untuk mengisi
mesin sampai 2X lipat dari konsumsi daya yang tertera karena itu
- Pastikan bahwa daya listrik yang tersambung pada pompa paling sedikit 2x dari daya pompa tersebut
- Jika aliran listrik tidak stabil, usahakan menggunakan stabilizer.
- Usahakan di dalam jaringan listrik rumah sudah di pakai capasitor bank, agar jika terjadi lonjakan
kebutuhan arus dapat diredam oleh kapasitor bank yang ada di dalam jaringan rumah.
Mari kita lihat contoh spesifikasi pompa air

1. Max Capacity : 50 l / min
artinya pada kinerja normal pompa ini mampu mengalirkan 50 liter air per menitnya
2. Suction lift : 11 m
artinya pompa ini sanggup menyedot air dengan kedalam permukaan air 11 meter. Belokan yang ada
sebelum masuk pompa juga di perhitungkan.
Tapi biasanya kedalam maksimum akan menyebabkan air yang tersedot tidak efektif
3. Discharge head : 26 m
artinya pompa ini mampu mengalirkan air sampai ketinggian 26 meter (dengan asumsi tidak ada
hambatan apapun)
4. Total Head : 37 m
Total head = suction lift + discharge head
5. Pipe size : 1″
Pipa yang digunakan untuk inlet maupun outlet pompa adalah 1″ (inchi)
6. Ouput : 100 W
Tenaga listrik yang dibutuhkan pada keadaan normal adalah 100 watt
7. V / HZ / PH : 220/50/1
untuk menjalankan pompa ini dibutuhkan tenaga listrik 200v dengan frekuensi 50 Hz
8. RPM : 2850
Pompa ini berputar sebanyak 2850 kali per menitnya
TIPS :
1. Sebaiknya pipa inlet (masuk) ke pompa memiliki diameter yang sama
dengan spesifikasi pompa, agar air
yang terhisap dapat efisien, dan usahakan di lem (PVC) dengan baik , agar tidak ada udara luar yang
terhisap oleh pompa yang dapat menyebabkan pe-mompaan tidak maksimal. dan agar png pipa tsb tidak
melebihi panjang daya hisap yang di miliki oleh pompa.
2. Biasanya spesifikasi volume air yang di cantumkan pada pompa adalah spesifikasi pada musim hujan (
banyak air) jika dalam musim kemarau , maka volume / debit air yang di hasilkan hanya setengahnya dari
volume air yang tercantum.
3. Panjang pipa dan volume pemompaan berbanding terbalik,
misalnya Panjang pipa = 24 meter maka volume bisa 25 L/menit, 30 Meter bisa memompa 18
liter/menit, 36 meter bisa memompa 13 liter/menit dst