Kamis, 20 September 2012

Pengetahuan Tentang Pompa Air

Hampir di setiap rumah di Indonesia  pada umumnya pasti memiliki / ada Pompa Air Listrik dari berbagai macam   ukuran dan daya , sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Seperti apakah rangkaian listrik dari pompa air tersebut ??? di bawah ini ada  gambar mengenai diagram kelistrikan pompa air. 

Rangkaian Listrik pompa air terdiri dari beberapa bagian antara lain:

Box Terminal, berfungsi untuk melindungi rangkaian listrik atau sambungan kabel-kabel dari pengaruh luar, seperti air atau benturan benda lain. Pada box terminal terdapat sambungan kabel dari dinamo/motor, kapasitor, dan kabel dari steker listrik.

Kabel, berfungsi untuk meneruskan arus listrik ke motor penggerak, kabel yang dikeluarkan dari motor pompa air biasanya tiga buah, walaupun ada yang memakai empat, tapi rata-rata pompa air memakai tiga buah karena sambungan dibikin didalam lilitan kawat pompa air. Kabel yang dipakai umumnya berwarna merah, putih (abu-abu), dan hitam. Kabel warna merah menghubungkan kapasitor dengan lilitan Sub coil, kabel hitam menghubungkan sub coil dan main coil, yang melewati termostat/protector. kabel warna putih (abu-abu) dihubungkan dari kapasitor dan main coil. Seperti diagram dibawah ini.

 

Dari koil yang ada dan memakai prinsip elektro motor yang dipakai energi listrik akan di ubah menjadi  energi gerak , dalam hal ini akan memutar as pompa  sampai berapa RPM (Rotation Per Minute / putaran per menit)  yang diujungnya tersambung dengan bilah-bilah dan sudu  pompa yang akan membuat ke vakuman ruang pompa sehingga akan mempunyai daya hisap yang pada akhirnya akan memompakan air dari bawah tanah /atau saluran pipa PAM atau  memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya.

Coil atau gulungan kawat tembaga yang ada di dalam pompa ada nilai standarnya ;

Berikut ini saya tampilkan nilai standar gulungan pompa air :
Daya Pompa Air Ukuran kawat
(Watt)     Sub Coil                           Main Coil            Jumlah Lilitan
100                0,40                           0,30                       300 – 400
125                0,45                           0,30                       250 – 350
250                0,70                           0,50                       220 – 250
300                0,80                           0,60                       150 – 220
400                0,85                           0,70                       100 – 200
500                0,90                           0,70                       90 – 100
600                1,10                           0,90                       80 – 100

Rabu, 19 September 2012

Membuat Sumur Resapan

Musim kemarau ??? apakah susah akan keberadaan air tanah  / air menjadi barang istimewa di musim kemarau ??.. Saya tidak pernah.!! karena saya di halaman rumah ada sumur resapan air. sebenarnya apa ? bagaimana sumur resapan tersebut ???  ok saya akan mencoba berbagi pengalaman dalam bagaimana menyimpan air di musim hujan dan memakainya di musim kemarau serta bagaimana membuat saringan air sangat sederhana agar dapat dipakai keluarga. (pembuatan saringan sederhana akan di buatkan artikel tersendiri)

Cara membuat sumur resapan air ini sudah sering kita dengar. Namun mengingat besarnya manfaat sumur resapan air tidak ada salahnya jika cara membuat sumur ini saya giatkan  kembali.
Sebagai halnya biopori, sumur resapan air pernah digalakkan pembuatannya. Manfaat dari sumur resapan air adalah meminimalisir terjadinya bencana banjir saat musim penghujan sekaligus sebagai dengan ‘menanam air‘ ke dalam tanah. Ini sekaligus menambah persediaan air bersih di dalam tanah yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.
Sebelum membuat sumur resapan air, ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi. Syarat ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:
  1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
  2. Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan sampah dan septic tank dan berjarak minimal satu meter dari fondasi bangunan.
  3. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
  4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan air setinggi 2 cm.
Cara membuat sumur resapan air. Pembuatan sumur resapan air dibedakan berdasarkan kondisi rumah dan lingkungan yaitu; untuk rumah dengan talang air, untuk rumah tanpa talang air, dan untuk area terbuka (taman). Untuk kali ini akan diulas cara pembuatan sumur resapan air pada rumah yang menggunakan talang air.
Teknik pembuatan sumur resapan air
Teknik pembuatan sumur resapan air
Cara pembuatan sumur resapan air pada rumah dengan talang air adalah sebagai berikut:
  1. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka air tanah.
  2. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong.
  3. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
  4. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut.
  5. Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
  6. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah.

    Berbeda dengan pembuatan lubang resapan biopori, membuat sumur resapan air memang membutuhkan biaya yang lebih besar, tetapi dengan melihat manfaatnya yang jauh lebih besar di bandingkan biopori resapan air lebih efektif.
 


Sebagai informasi, saya aplikasikan ini di rumah dengan luas tanah kurang lebih 300 M2 dan tanah yang dipakai untuk bangunan rumah 2 lantai sebesar 120 M2. Bagaimana dengan Perumahan yang luas tanahnya 60 M2  dan sudah habis dipakai ??? ada solusinya dengan membuat di lahan FaSum (Fasilitas Umum), tentu dengan kesepakatan dan mufakat warga sekitarnya. sedangkan di halaman atau di pekarangan cukup di buat lubang Biopori.

Ok Semoga bermanfaat, dan tidak mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau......!!

Senin, 17 September 2012

Merancang Instalasi Udara Bertekanan (Air Compressor)

Sebuah kompresor udara adalah sebuah alat yang mengubah energi listrik (biasanya dari sebuah motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin) menjadi energi kinetik dengan mengompresi dan pressurizing udara, yang dipakai sesuai kebutuhan, bisa dilepaskan dalam semburan udara yang cepat. 
Ada banyak metode kompresi udara, yaitu
Jenis kompresor udara:
  1. Menurut desain dan prinsip operasi
    1. Reciprocating kompresor
    2. Rotary kompresor sekrup
  2. Menurut beberapa tahap
    1. Single stage kompresor
    2. Multi stage kompresor
  3. Menurut batas tekanan
    1. Tekanan rendah kompresor
    2. Sedang tekanan kompresor
    3. Tekanan tinggi kompresor
    4. Super kompresor tekanan tinggi
  4. Menurut kapasitas
    1. Rendah kapasitas kompresor
    2. Sedang kapasitas kompresor
    3. Tinggi kapasitas kompresor
  5. Menurut metode pendinginan
    1. Air didinginkan kompresor
    2. Air didinginkan kompresor
Ada dua jenis utama pompa udara kompresor:
Perpindahan positif adalah perpindahan udara kompresor bekerja dengan memaksa udara ke dalam ruang yang volumenya berkurang untuk memampatkan udara. Tipe Piston adalah kompresor udara menggunakan prinsip memompa udara ke dalam ruang udara melalui penggunaan gerakan konstan piston. Mereka menggunakan katup satu arah untuk memandu udara ke dalam ruang, di mana udara dikompresi.  kompresor sekrup Rotary juga menggunakan positive-displacement kompresi dengan cara mencocokkan dua sekrup heliks itu, ketika dinyalakan, udara panduan ke dalam ruang, yang volumenya berkurang karena pergantian sekrup. Kompresor Vane menggunakan rotor slotted dengan penempatan bilah / kisi / pisau kompresor yang bervariasi untuk membimbing udara masuk ke ruang dan kompres volume (volume bertekanan).

Perpindahan negative kompresor udara termasuk kompresor sentrifugal. Ini gaya sentrifugal menggunakan dihasilkan oleh impeller berputar untuk mempercepat dan kemudian mengurangi kecepatan udara yang ditangkap. 

Kompresor udara konvensional yang digunakan dalam beberapa aplikasi:
  • Untuk memasok udara bertekanan tinggi bersih untuk mengisi tabung gas
  • Untuk memasok  tekanan udara bersih untuk penyelaman
  • Untuk memasok  tekanan udara bersih untuk pneumatik HVAC sistem kontrol katup
  • Untuk memasok sejumlah besar  tekanan udara untuk daya alat pneumatik
  • Untuk mengisi ban
  • Untuk menghasilkan volume besar moderat tekanan udara untuk skala proses industri (seperti oksidasi untuk kokas minyak bumi atau pabrik semen sistem rumah tas pembersihan).
Kompresor udara paling baik adalah jenis piston reciprocating, baling-baling putar atau rotary sekrup . Kompresor sentrifugal pada umumnya dalam aplikasi yang sangat besar.
Pemakaian  pelumas untuk kompresor  tidak dapat dipakainya sembarang pelumas , seperti pelumas mesin contohnya atau pakai pelumas gardan misalnya. Pemakaian pelumas yang bukan peruntukannya dapat merusak alat kompressor itu sendiri. misalnya pelapis perak yang dipakai pada bearing (laher / bola peluncur dll) yang berfungsi sebagai logam campuran yang dapat menahan putaran as kompressor sampai beberapa ribu putaran per menit. Nah misalnya karena salah pemilihan jenis pelumas, pelapis perak tersebut termakan / gugus oleh suatu zat yang terkandung dalam additive  untuk pelumas yang bukan untuk pemakaian kompressor. Contoh nya di dalam pelumas mesin ada additive yang berfungsi untuk membersihkan kerak-kerak sisa pembakaran di dalam mesin...nah karena butuh cepat pelumas untuk mengganti pelumas kompresor misalnya...apapun pelumas yang mudah di cari ya pakai pelumas mesin.....padahal efeknya sangat luar biasa ( tidak di sarankan ) untuk  kerusakan dan kerugian yang kita dapatkan seperti mempercepat usia / umur ekonomis / masa pakai teknik dari kompresor yang kita miliki. dapat di hitung berapa kerugian akibatnya gagal produksi karena kompresornya gagal bekerja sehingga udara bertekanan untuk pengaturan suhu / temperatur atau katub bahan baku yang memakai sistim solenoid..!!!!

Untuk pelumas kompresor dapat di lihat pada spesifikasi pelumas untuk kompressor yang penulis buat pada  http://www.slideshare.net/ekokiswantoslide/page=8

Bagaimana sistim yang sederhana, tapi mupuni untuk di pakai di pabrik mengenai sistim udara bertekanan ini













1.  Kompressor : Jenis kompresor yang digunakan dapat di pilih sesuai kebutuhan.
2.  Water separator / Pemisah air
3. Air Receiver / Penampung udara : Bejana tekan yang pakai, jika pakai di pabrik , harus ada ijin dari     Dinas  Depnaker setempat mengenai ijin bejana bertekanan dan harus di periksa ulang tiap tahunnya oleh pejabat pengawas ketenaga kerjaan.
4. Air Dryer / Pengering udara,
5. Filter / Saringan
6. Drain / pembuangan air dari tangki penampungan

OK....mengenai pelumas kompresor akan saya bahas dalam artikel tersendiri...........

Minggu, 02 September 2012

Pembuatan Instalasi Pemanas Tangki Homogenizer



Pada beberapa artikel terdahulu saya telah menshare beberapa jenis tangki / homogenizer / blending (pengadukan), bagaimana jika dalam proses tersebut di butuhkan panas tertentu sebagai bagian dari proses untuk mempercepat tujuan dari proses pengadukan yaitu meratanya campuran (homogen).
Sumber panas pada kesempatan ini  saya akan membahas sistim yang berasal dari steam atau uap sebagai penghantar panas. Steam di hasilkan dari ketel uap yang biasa kita kenal dengan Boiler. (Kalau sistem untuk pemanas listrik atau penggunaan heat tranfer oil akan saya share pada beberapa artikel terpisah  nanti) !!

Saya ambil sistem pemanasan dengan steam dari main line (jalur utama penghantar) , steam atau uap masuk kedalam separator yang fungsi utamanya adalah memisahkan antara steam (uap air) dan air (Cair). Uap akan di lanjutkan ke dalam sistim dan air (uap jenuh yang sudah berupa cairan) akan langsung di kembalikan ke dalam sistem sirkulasi penampungan air proses   (condensate) agar dapat di pakai lagi sebagai bahan  baku  uap (water feeder boiler).
Pemakaian valve / kerangan / katub buka tutup, selain berfungsi sebagai regulator tekanan yang masuk juga berfungsi sebagai penutup dan pembuka sistim jika ada kebocoran /kerusakan atau untuk perawatan sistem.
             

Fig. 7.2.5  Typical arrangement showing a high limit cut-out on DHWS heat exchanger
Fig. 7.2.7  Twin sensor adaptorFig. 7.2.8  Manual actuator

Fig. 7.2.9 Spacer











Setelah Valve terdapat alat kontrol / pengendali panas (tiga gambar di atas) yang cara kerjanya di dasarkan pada temperatur sensor didalam tangki pengadukan. katub / valve ini bekerja ada yang  berdasarkan pneumatik (menggunakan air compressor / sistim kevakuman) , ada yang menggunakan listrik (dinamo servo)  dan ada juga yang berdasarkan spring yang berdasarkan pada tekanan (sebagai gambaran kunci momen) yang akan membuka jika kekuatan yang di inginkan telah terlampaui (gambar diatas).
Keluaran dari pengendali panas ini di amankan oleh katup pengaman (safety Valve) sebelum masuk kedalam koil pemanas (hot spring) yang melekat pada dinding tangki. 
Perbedaan antara tangki pengaduk untuk bahan makan / pelumas / kimia di tentukan material bahan pembuatan tangki (berdasar regulasi yang di keluarkan oleh  pemerintah / negara masing-masing). Misalnya untuk foodgrade (untuk makanan bisa dipakai bahan stainless steel 314 atau jika untuk minyak dapat menggunakan besi baja campuran) dll.
Keluaran dari koil pemanas ada sistim yang bernama steam trap system (Sistim perangkap steam). fungsi dari sistem  alat ini adalah menahan steam (uap air) agar tidak terbuang /keluar dari sistem pemanasan  dan mengeluarkan air yang berada di dalam sistem. sistem perangkat ini terdiri dari katub /valve sebelum masuk kedalam trap, steam trap, katub /valve setelah trap dan katub by pass. Air keluaran ini dapat di tampung lagi ke dalam penampungan kondensat agar dapat dijadikan masukan lagi ke dalam sistem pemanas karena temperaturnya masih panas dan dapat menghemat pemakaian bahan bakar karena masih tersimpan energi panasnya.

Ok cukup sekian dulu semoga bermanfaat dan nanti dilanjutkan pada artikel-artikel selanjutnya yang lebih menarik lagi. !!