Selasa, 15 Februari 2011

Pelumas Mesin Sepeda Motor 4 T

 
 
PELUMAS 4T UNTUK SEPEDA MOTOR

Seperti apa gambaran pelumas 4T untuk sepeda motor ?


Dipasaran pada saat ini banyak beredar pelumas mesin khusus sepeda motor dengan berbagai merk, unjuk kerja API dan kekentalan SAE. Pelumas mesin 4T untuk sepeda motor agak berbeda dengan pelumas mesin untuk kendaraan roda empat (mobil) meskipun mempunyai API sevice maupun kekentalan SAE yang sama. Hal ini diantaranya disebabkan konstruksi mesinnya lebih rumit agar dimensi mesin menjadi ringkas, kompak, ringan dan hemat ruang; Celah bantalan yang lebih kecil atau boleh dikatakan mendekati nol (Roller Bearing) terutama pada poros engkolnya (Crankshaft); Putaran mesin yang tinggi (diatas 10000 rpm) untuk menghasilkan tenaga maksimal dan lain lain. Seperti telah diketahui bahwa minyak pelumas mesin harus mempunyai sifat friksi yang serendah mungkin supaya dua bidang yang saling bergesekan tidak menimbulkan keausan. Namun sebagian besar mesin sepeda motor 4T yang beredar di Indonesia, misalnya tipe bebek (sepeda motor ATPM Jepang atau ATPM lainnya) atau sport , sistem koplingnya berada pada satu kompartemen dengan mesin dan kopling terendam atau terlumasi pelumas yang berfungsi melumasi komponen di dalam mesin sepeda motor (sistem kopling basah). Jika sifat friksi pelumas sepeda motor 4T terlalu rendah, dapat menyebabkan slip pada koplingnya. Oleh karena itu, khusus pelumas sepeda motor 4T terutama yang menganut sistem kopling basah, pelumasnya tidak boleh terlalu licin (memiliki sifat friksi) agar kopling tidak slip. Untuk pelumas sepeda motor 4T yang beredar di Indonesia spesifikasi mutu pelumas mengacu pada SNI 06-70691.2.2005 (saat ini belum diberlakukan wajib). Di dalam SNI 06-70691.2.2005 dijelaskan bahwa standard spesifikasi mutu (karakteristik fisika kimia dan unjuk kerja) untuk pelumas 4T sepeda motor selain sesuai dengan standard yang dipersyaratkan oleh API (American Petroleum Institute), juga harus sesuai dengan standard yang dikeluarkan JASO (Japan Automotive Standard Organization), yaitu JASO T 904-98.
 
 
Bolehkah Sepeda Motor Menggunakan Pelumas Mobil ?
 
Bolehkah Sepeda Motor Menggunakan Pelumas Mobil
SAAT menentukan jenis pelumas, umumnya para pemilik sepeda motor memilih yang terbaik untuk tunggangan kesayangannya. Tujuannya apalagi kalau bukan agar sepeda motor lebih awet dan lebih lancar putaran mesinnya sehingga performa pun terjaga dalam kondisi optimal.
Akan tetapi banyak diantara mereka yang awam soal teknis. Mereka mengambil kesimpulan sederhana: Pelumas yang bagus adalah pelumas yang mahal. Oleh karena itu mereka memilih pelumas untuk kendaraan roda empat yang paling bagus karena harganya yang lebih mahal itu tadi.
"Oli mobil dirancang untuk melumasi sedikitnya tiga silinder dan cc yang relatif lebih besar. Jadi jika digunakan untuk sepeda motor, pasti lebih bagus karena hanya menangani pelumasan yang lebih ringan dibanding mobil," demikian kira-kira anggapan orang awam.
Padahal, di antara kesamaan mesin mobil dengan mesin sepeda motor, terdapat perbedaan yang sangat signifikan terutama pada bagian penerus daya yang akrab disebut sebagai kopling.
Pada kendaraan roda empat, sebagian besar menganut model kopling kering, sementara pada sepeda motor sebagian besar menganut model basah alias terendam oleh cairan pelumas mesin, kecuali pada skutik yang umumnya menggunakan transmisi CVT dengan kopling kering model sentrifugal.
Semakin licin pelumas mobil, semakin baik ia memberikan manfaat, sementara pada sepeda motor (kecuali skutik) faktor kelicinan pelumas harus mempertimbangkan juga fungsi koplingnya.
Pelumas dengan tingkat kelicinan yang sangat tinggi akan membuat kopling sepeda motor selip yang efeknya justru membuat tenaga mesin tidak tersalur dengan sempurna. Oleh karena itulah produsen pelumas memproduksi oli dengan spek terpisah antara sepeda motor dan mobil.
Dalam kasus ini yang paling diuntungkan adalah para pemilik skutik, terutama yang sangat fanatik dan peduli dengan tunggangan kesayangannya itu. Karena skutik umumnya menganut model kopling kering, maka pemiliknya bisa dengan bebas memilih pelumas, bahkan menggunakan pelumas mobil yang terbaik dan termahal sekalipun.
Bagi para pemiliki sepeda motor dengan kopling basah, sebaiknya gunakan hanya pelumas khusus sepeda motor. Kalau pun ingin pelumas yang terbaik, tetap gunakan pelumas yang terbaik khusus sepeda motor, bukan pelumas terbaik untuk mobil.
Kecuali sepeda motor Anda memiliki spesifikasi seperti tunggangan pembalap MotoGP Valentino Rossi yang menganut kopling majemuk jenis kering, Anda bisa menggunakan pelumas mobil. Tapi dari semua uraian tadi, jangan lupa menyesuaikan spesifikasi pelumas dengan spesifikasi mesin yang dapat diketahui dengan melihat API-Service serta SAE-nya.

Apakah pelumas sepeda motor lebih jelek dari pelumas mobil ?

Anggapan yang meyakini kalau pelumas sepeda motor tidak sebagus oli mobil juga salah besar. Pasalnya, oli sepeda motor memiliki fungsi yang tidak sedikit dan tidak ringan. Meskipun umumnya hanya melayani satu silinder, karakter putaran mesin sepeda motor jauh lebih tinggi dibanding mobil.
Ia juga harus mampu menahan suhu yang berubah ekstrem karena umumnya sepeda motor menganut sistem pendinginan mesin yang hanya mengandalkan aliran udara, sementara mobil suhunya lebih stabil dengan adanya radiator dan komponen lain yang mampu mempertahankan suhu mesin selalu berada pada kondisi ideal.
Selain itu, pelumas pada sepeda motor juga memiliki tugas lain yaitu melumasi kopling dan gearbox. Pada mobil, pelumas hanya bertugas menangani komponen mesin saja, sementara gearbox dilumasi oleh pelumas yang terpisah.


Apa syarat lain yang harus di miliki oleh pelumas sepeda motor ?

· Memiliki kekentalan yang sangat stabil pada temperatur rendah dan tinggi. (Viscousity Index)
· Memiliki kekentalan SAE 10W-40 yang sesuai untuk sepeda motor generasi terbaru sehingga mudah
   untuk start pada kondisi mesin dingin. (pelumas multi grade; tidak beku pada suhu udara di atas minus 10  
   derajat C pada musim Winter (musim dingin) dan memiliki kekentalan yang di syaratkan pada temperatur    
   40  derajat C
· Memberikan proteksi yang lebih baik bagi mesin mesin yang beroperasi dengan akselerasi sangat tinggi, 
   terutama pada aplikasi sepeda motor racing.
· Tidak mudah teroksidasi dan terdegredasi oleh radiasi panas dari mesin.
· Menjaga kebersihan mesin, serta mencegah terbentuknya deposit pada piston
· Melindungi mesin dari korosi dan menjaga komponen mesin dari keausan.

Apa Standar Mutu Internasionalnya untuk hal tersebut di atas ?

 Standar mutu SAE
 Standar mutu  API
 Standar mutu  JASO MA2  (T 904-98).
 Standar mutu SNI 06-70691.2.2005

Gambaran Teknis mengenai spesifikasi tersebut di atas ?

Testing Method Test Result Typical  SAE 10W-40; JASO MA2
Viscosity Kinematic 40 derajat C di uji dengan cara ASTM D-445 = 65.38 cSt (centi Stoke  ,' satuannya)
Viscosity Kinematic 100 derajat C di uji dengan cara ASTM D-445 = 10.66 cSt
Viscosity Index di uji dengan cara ASTM D-2270153
Apparent Viscosity pada minus15 derajat C, di uji dengan cara ASTM D–5293 = 68.37 cPs (centi Poise)
Density pada 15°C, Kg/L di uji dengan cara ASTM D-1298 = 0.8779
Colour Visual ( Warna di lihat ) : Clear and Bright ( Jernih dan terang)
Flash Point (COC) = 92 derajat Celcius
Flash Point (OCD) = 222 derajat Celcius
Pour Point, (titik tuang ) di uji dengan cara ASTM D – 97 = -36 (minus 36 derajat C)
Total Base Number (TBN),  di uji dengan cara ASTM D -28969.59 mg KOH/g

4 komentar:

  1. Ass,
    Mo tanya nih gan.
    Motor ane supra 125r, skrg pake repsol.
    Kl ane rasa2in, kaya slip kopling.
    Yang ane mo tanyain, merk n spesifikasi oli apa aja yg cocok buat supra 125r ane (khususnya) n motor bebek 4tak (umumnya)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Supra 125R, cukup memakai Pertamina Enduro 4T SAE 10W-40, atau memakai Federal oil (pelumas OEM). Ganti/beli pelumas di dealer resmi (SPBU) atau di dealer sekalian servis rutin. kalau ada gejala seperti slip kopling, bisa di sebabkan salah aplikasi pemakaian jenis pelumas, yang mana pelumas untuk kendaraan roda empat (kopling kering) di pakai untuk kendaraan roda dua (kopling basah). Pemakaian additive yang berbeda untuk aplikasi pelumas yang berbeda pula yang dapat menyebabkan fungsi mesin menjadi ada kelainan-kelainan.

      Hapus
  2. q mau tanyak tntng ilmu fisika. teptnya di pelumas pada mesin sepeda motor. hukum2 pa atau asas2 yang ada pelumas sepeda motor n gaya apa yang terjadi?

    BalasHapus
  3. Mengenai hukum Fisika atau kimia yang ada pada sistim pelumasan dapat melihat pada :http://www.slideshare.net/ekokiswantoslide

    Slide yang saya share mengenai sistim pelumasan

    Terima kasih

    BalasHapus