Teori Dasar Sistem Operasi Elektronika Injeksi Bahan Bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection)
Berikut ini saya akan mencoba untuk memberikan
penjelasan tahapan dasar dari sistem EFI (Electronik Fuel Injection)
untuk dapat bekerja secara normal.
-
Udara yang masuk dari intake manifold, dimana didalam intake manifold terdapat air flow meter yang mengukur besaran dari udara masuk, disini udara akan di mix (dicampur) dengan bahan bakar yang
disemprotkan fuel injector.
-
Fuel injector diletakkan berjajar dekat pada katup intake (masuk) untuk mempercepat masuk kedalam ruang bakar. Fuel injector bekerja dengan electrical solenoid (lilitan kawat) yang operasinya dikontrol leawat ECU.
-
ECU memberikan denyutan (pulse) pada fuel injector seperti saklar on-Off, dimana mematikan ground untuk mendapatkan denyutannya.
- Ketika injector pada keadaan on (hidup), injector dalam keadaan open (terbuka), semprotan bahan bakar yang teratomizasi disemrotkankan dibalik dari katup masuk.
-
Ketika bahan bakar disemrotkan pada intake manifold ini, bahan bakar dicampur dengan udara yang masuk bergantung pada tekanan yang terbentuk selama bukaan throotle valve, perbandingan yang ideal campuran ini adalah 14:7:1, sesuai dengan perbandingan stokiometri.
-
ECU menentukan banyaknya injeksi bergantung pada pengukuran udara masuk dan rpm mesin.
-
Bergantung pada kondisi operasi mesin, maka semprotan bahan bakar bervariasi hal ini dihitung oleh ECU lewat sensor sensor yang ada, antara lain temperatur mesin, rpm mesin, sudut bukaan throttle, sensor oxygen pada gas buang, hal ini membuat ECU menghitung besaran semprotan dari fuel injection.
Bagaimana EFI bekerja :
EFI bekerja dengan beberapa prinsip utama, system Electronic Fuel Injections dibagi menjadi tiga
macam sistem utama :
1. Sistem saluran bahan bakar.
2. Sistem udara masuk
3. Sistem kontrol Elektronik
Berikut saya akan coba menjelaskan satu persatu mengenai bagian utama dalam EFI :
1. Sistem saluran bahan bakar
-
Sistem saluran bahan bakar, terdiri dari tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, pressure regulator , pipa (selang) balik (return pipe). Untuk mobil/motor sekarang ini pompa bahan bakar biasanya berada di dalam tangki bensin include dengan saringan bahan, bakar dan tentu saja tidak membutuhkan selang balik bahan bakar. tapi tentunya membutuhkan selang bahan bakar yang terbuat dari logam untuk menuju ke injektor, guna menjaga tekanan bahan bakar.
-
Tekanan bahan bakar, diusahakan selalu konstan, untuk melakukan ini digunakan alat pressure regulator, jika tekanan berlebih akan berbalik menuju tangki lagi lewat selang balik.
-
Sistem udara masuk terdiri dari saringan udara, pengukur aliran udara, katup throttle, chamber udara masuk, intake manifold runner, dan katup masuk.
-
Pada mesin toyota mempunyai dua metode untuk menghitung volume udara masuk, yaitu L (Line) type EFI dimana tipe ini akan menghitung langsung volume udara masuk, kedua D (Direct) EFI dimana penghitungannya menggunakan tekanan di intake manifold.
-
Sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sistem kontrol, yaitu ECU (electronic control unit), Injector dan pengkabelan yang terkait.
-
Fungsi dari ECU sendiri untuk menentukan berapa jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan mengacu dari penghitungan sensor-sensor yang berada pada mesin.
-
ECU menghidupkan setiap injektor bergantung pada pulsa yang dikirim dari sensor crankshaft.
Dasar dari Toyota Computer Control System (TCCS).
Pengenalan Toyota Computer Control System, Sistem EFI dirancang untuk
penggunaan yang simple sehingga mekanik dengan mudah untuk memperbaiki
kerusakan dari sistem EFI. Sistem EFI merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi dari signal-signal sensor yang kemudian dikalkulasi oleh
komputer yang tertanam dalam kotak EFI, yang kemudian memerintahkan
injektor untuk seberapa besar kabut (atomizasi) dari ,bahan bakar menuju
ke ruang bakar.
Dari dasar diatas kemudian dikembangkan sistem TCCS,
meskipun sama dengan konvensional EFI dalam penyaluran bahan bakar
memberikan tambahan kontrol untuk sudut pengapian. Tambahan lain dalam
TCCS juga mengatur idle speed, EGR (Exhaust Gas Recirculating), Vaccum
Switcing Valve bergantung pada aplikasinya.
EFI/TCCS system mengatur sudut maju pengapian dengan cara memonitor kondisi operasi dari mesin mobil, menghitung titik pengapian optimum untuk memercikkan busi pada kondisi yang tepat.
Iddle Speed Control (ISA)
Sistem EFI mengatur Iddle Speed dengan
tipe berbeda dari perangkat dikontrol ECU dari hasil monitor kondisi
mesin ECU memberikan signal untuk menentukan kondisi seberapa cepat
iddle speed dilakukan.Exhaust Gas Recirculating
Sistem ini mengntrol kadar NOx dengan mensirkulasikan
gas buang ke dalam ruang bakar melalui intake manifold. Sistem EGR
terdiri dari EGR valve dan pipa gas buang. EGR valve dikontrol oleh ECU
berdasarkan signal dari CMP sensor, ECT sensor, MAP sensor dan VSS.
EGR terdiri dari stepper motor, rod, valve dll.
Ketika stepper motor EGR menerima sinyal dari ECU, stepper motor akan
berputar arah membuka bedasarkan jumlah langkah dan mendorong rod keluar
dari worm stepper motor. EGR valve akan terdorong oleh rod hingga
membuka sesuai jumlah sinyal. langkah buka ECU untuk melepaskan gas
buang dari EXhaust manifold ke INtake manifold.
Ok sekian dulu nanti akan dilanjutkan kembali,.....Terima kasih. !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar