kualitas piston yang di bawah standar akan mengakibatkan cacat /defect pada pembuatan kendaraan jika kualitas piston tidak benar-benar di jaga presisi/ ukurannya dalam proses pembuatannya
Pelumas ini di butuhkan karena berhubungan dengan hal yang sangat berhubungan dalam proses pembuatan piston ini tidak jauh dari ilmu Tribology yaitu saling keterkaitan antara lain :
1. Tool dalam hal ini bisa mata potong/pisau potong, sistim sirkulasi , kecepatan potong , kedalaman
pemotongan , logam mata potong dll yang merupakan suatu sistim pemotongan.
2. Pelumas yang di pakai apakah mengandung emulsifier yang berkualitas tinggi, anti karat ( corrosioninhibitor ), menahan pertumbuhan bakteri yang mungkin timbul dll.
3. Material (bahan kerja) ; jenis material, elongation , kekerasan bahan yang akan di potong dll.
Tribology is the science dan technology concerned with interacting surface in relative motion , including friction, lubrication, wear and erosion.(Tribology adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan permukaan (dan) berinteraksi dalam gerak relatif, termasuk gesekan, keausan pelumasan, dan erosi.
Sebelum membahas mengenai Pelumas yang di pakai pada proses pembuatan Piston, saya akan coba memberikan gambaran sekilas dahulu mengenai proses Pembuatan piston. di sini saya gambarkan secara global 2 jenis pembuatan piston yaitu
1. Casting Piston. (Piston yang pembuatannya melalui proses pengecoran)
Bahan baku terbuat dari lempengan aluminium. Kalau di PT FIM diambil langsung dari Jepang. Makanya meskipun dibuat
menggunakan proses casting tapi didukung bahan berkualitas. Agar
hasilnya lebih kuat sesuai pesanan pabrikan motor. Bahan lempengan
aluminium dipanaskan sampai mencair. Titik didihnya lumayan tinggi.
Aluminium cair kemudian dimasukkan ke dalam cetakan
menggunakan cawan. Kalau di PT FIM proses cetak tidak hanya mengandalkan
gravity, tapi juga dibarengi dengan tekanan. Supaya hasilnya kuat.
Hasil dari proses pencetakan bentuknya masih seperti kue apem yang perlu
diproses machining dengan mesin bubut CNC. Proses pembentukan piston
menggunakan mesin CNC sehingga sampai sempurna. Ukurannya sampai
benar-benar presisi dari mulai lubang pen, lubang oli dan alur ring
piston.
Hasil dari proses finishing cast piston. Badan piston
masih lebar kuat namun jadi banyak bidang geseknya dengan dinding liner.
Bentuknya masih tebal sehingga berat , jadi kalau masih dipakai putaran mesin jadi terbebani. nah bahan ini akan di haluskan lagi dengan proses selanjutnya.
Untuk jenis pelumas untuk Metal Working ini bisa lihat pada http://www.slideshare.net/ekokiswantoslide
Pelumas untuk pembuatan piston jenis ini adalah pelumas untuk pengerjaan logam yang menghasilkan emulsi berwarna putih susu ketika di campur air ( seperti pada gambar diatas). Pelumas ini tidak boleh mengandung Pnenols atau sodium Nitrite dan dapat di pakai pada benda kerja logam.
Kandungan minyak yang sangat tinggi dapat memberikan hasil kerja mesin bubut yang sempurna dan melindungi dari korosi, atau karat karena proses pembuatannya memakai air untuk emulsi larutannya.
sebaiknya juga harus memakai green biocide yang dapat memperpanjang umur pakai. mengapa biocide di perlukan
2. Forging Piston (Piston yang dalam proses pembuatannya melalui proses kempa atau di pukul)
Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong.
Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong. Ukuran mendekati piston yang
sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan baku. Hasil potongan pipa
dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak sampai mencair
Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu
dimasukkan ke cetakan dan dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan.
Pemukul juga dibentuk seperti pantat piston.Bentuk piston sehabis
dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah kelihatan bagian
lumayan tipis. Meski tipis tapi bisa kuat karena dipukul.
Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan
ukurannya presisi. Proses finshing menggunakan alat permesinan macam
mesin bubut CNC. Dibentuk juga lubang pen, ring piston dan lubang oli
sepresisi mungkin.
Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba
tipis-tipis namun bisa kuat. Karena prosesnya aluminium padat yang
dipukul atau tempa seperti bikin pedang. Bidang kontak dengan liner
sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih enteng, sehingga putaran mesin
lebih enteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar