SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers adalah Lembaga standarisasi seperti ISO, DIN, JIS atau SNI, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif . Kekentalan pelumas adalah hal yang paling menentukan saat memilih pelumas karena merupakan salah satu sifat karakteristik fisik pelumas yang sangat penting. Dalam istilah pelumas kekentalan ini biasa di kenal dengan "Viskositas "atau "Viscosity" dalam bahasa inggrisnya.
Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukan tingkat kekentalannya (viskositas). Sebagai contoh ; SAE 50 menunjukkan pelumas tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.
Adapula kode angka yang menunjukkan multi grade 10W-50. kode ini menandakan bahwa pelumas tersebut mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan temperatur di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata "Winter"(musin dingin) yang bisa juga berarti pelumas ini dapat di gunakan pada temperatur sampai dengan minus 10 derajat celcius (minus 11,12, dst. pelumas akan beku) pelumas tersebut masih bisa dalam bentuk liquid dan dapat di pompa serta di sirkulasikan didalam mesin untuk melumasi bagian mesin.
Pertanyaan :
Lalu pelumas apa yang cocok untuk kendaraan kita ?
Jawaban :
Dalam buku petunjuk / buku servis kendaraan telah tertera jenis pelumas yang ber S.A.E yang cocok dengan kendaraan kita. Hafalkan dan pakai petunjuk tersebut !!!
Mengapa :
Karena pemakaian pelumas yang terlalu kental atau tidak sesuai dengan yang di rekomendasikan pabrik pembuat mesin akan membuat pemakaian B.B.M akan semakin boros, membuat kerja mesin menjadi agak berat (untuk memompa pelumas) dan yang paling penting adalah pelumas yang terlalu kental tidak dapat melumasi bagian/celah mesin yang sempit seperti misalnya bantalan roller klep, pushrod dll. serta untuk mesin yang masih memakai sistim cipratan pelumas dalam mesin pelumas tidak dapat di cipratkan ke bagian mesin dengan baik sehingga gesekan antar bagian mesin tidak terlumasi dengan baik dan mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan dan dapat mempercepat kerusakan mesin dan mengurangi umur ekonomis dan masa pakai mesin.
Sedangkan jika memakai pelumas yang terlalu encer adalah pelumas tersebut mempunyai sifat cepat meninggalkan bagian yang perlu dilumasi di bagian atas mesin sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada bagian top mesin. pelumas yang encer dapat menimbulkan suar mesin yang lebih keras dan menimbulkan getaran yang berlebih. memang mesin menjadi lebih enteng dan bertenaga, tetapi apalah beda tenaga sedikit di banding dengan akibat yang ditimbulkan dapat mempercepat kerusakan mesin dan mengurangi umur ekonomis dan masa pakai mesin.
Jadi :
Dari sekian banyak spesifikasi pelumas yang harus di perhatikan dalam pemakaian pelumas adalah : Pakai pelumas yang di anjurkan oleh pembuat mesin, pakailah sesuai takarannya (volumenya) jangan berlebih/berkurang dan beli pada gerai resmi/dealer/SPBU guna menghindari pelumas palsu.!!
Ini adalah spesifikasi untuk kekentalan yang di release oleh S.A.E
SAE VISCOSITY GRADES FOR ENGINE OILS
Low temperature viscosities High Temperature Viscosities
SAEViscosity Grades | Cranking (cP) max at temp 0C | Pumping (cP) max Kinematic (cSt) 100 0C With no yield High shear (cP) at 150 0C and 106 S-1 minStress at temp 0C Min Max | |||
0 W | 3250 at –30 | 60.000 at –40 | 3.8 | - | - |
5 W | 3500 at –25 | 60.000 at –35 | 3.8 | - | - |
10 W | 3500 at –20 | 60.000 at –30 | 4.1 | - | - |
15 W | 3500 at –15 | 60.000 at –25 | 5.6 | - | - |
20 W | 4500 at –10 | 60.000 at –20 | 5.6 | - | - |
25 W | 6000 at –5 | 60.000 at –15 | 9.3 | - | - |
20 | - | - | 5.6 | '< 9.3 | 2.6 |
30 | - | - | 9.3 | '< 12.5 | 2.9 |
40 | - | - | 12.5 | '< 16.3 | 2.9 (0W-40, 5W-40, 10W-40 grades) |
40 | - | - | 12.5 | '< 16.3 | 3.7 (15W-40, 20W-40, 25W-40 grades) |
50 | - | - | 16.3 | '< 21.9 | 3.7 |
60 | - | - | 21.9 | '< 26.1 | 3.7 |
The values are critical specification as defined by ASTM D-3244. ASTM D-5293, ASTM D-4684.
The presences of any yield stress detectable by this method constitutes a failure regardless of viscosity.
ASTM D 445. ASTM D 4683. ASTM D 4741, CEC-L-36-A-90.
The presences of any yield stress detectable by this method constitutes a failure regardless of viscosity.
ASTM D 445. ASTM D 4683. ASTM D 4741, CEC-L-36-A-90.
PELUMAS RODA GIGI TRANSMISI DAN GARDAN
KENDARAAN BERMOTOR (TIDAK OTOMATIS)
SAE Viscosity Grade | Maximum Temperature for Viscosity of 150.000 cP (0C) | Viscosity at 100 0C cSt Minimum Maximum | |
70 W | - 55 | 4.1 | - |
75 W | - 40 | 4.1 | - |
80 W | - 26 | 7.0 | - |
85 W | - 12 | 11.0 | - |
90 W | - | 13.5 | '< 24.0 |
140 | - | 24.0 | '< 41.0 |
250 | - | 41.0 | - |
SAE NUMBER '& VISCOSITY INDEX REQUIREMENT
SAE NUMBER | MINIMUM VISCOSITY INDEX |
5W-20 | 127 |
5W-30 | 180 |
5W-50 | 230 |
10W-30 | 145 |
10W-40 | 169 |
10W-50 | 190 |
20W-40 | 113 |
20W-50 | 123 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar