Kata Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat dengan PLC seringkali
kita temui beberapa tahun terakhir. Pada mulanya PLC digunakan untuk
menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang tidak fleksibel dan
mahal.
Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan PLC. Atau sekedar perangkat pengendali saja?
Lalu apa fungsi sebenarnya dari suatu PLC itu?
Nah, di dalam topik ini akan saya ulas mengenai definisi dan fungsi dari PLC tersebut untuk pemakaian di dalam pabrik pelumas / LOBP.
DEFINISI
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
- Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
- Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
- Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Beberapa pengendali Digital to Analog and Analog to Digital |
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir
tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan
khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
- Kontrol Sekuensial
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. - Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor
suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang
dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan
pesan tersebut ke operator.
Bagaimana aplikasi PLC ini dipakai dan di terapkan pada pabrik pembuatan minyak pelumas (LOBP). ??
PLC dapat di pakai untuk LOBP yang basis formulasinya menggunakan berat (weight) bukan berdasarkan Volume cairan (karena volume dapat terpengaruh oleh temperatur lingkungan. contoh ; pada panas volume dapat memuai, tetapi pada temperatur dingin volume dapat menciut. tetapi berat pada suhu panas atau dingin ya sama beratnya).
Berat yang di tera/diperkirakan terlebih dahulu di timbang oleh timbangan berat yang ada / pada tangki pengolahan. Timbangan digital inilah yang menyediakan data digital yang dapat kita olah atau yang kita pakai dalam mengisi tangki pengolahan dengan bahan baku sesuai dengan formulasi yang kita miliki.
PLC ini akan mengendalikan katup/keran bahan baku yang akan kita pakai yang sesuai dengan formulasi yang kita program di mother board (programmable controller). Kendali bukaan atau tutupan keran ini dapat memakai pneumatic base atau electronic base, sesuai dengan kebutuhan dan lokasi tempat. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. ( Nanti akan di bahas pada artikel lain di blog ini ).
PLC 16 BIT yang dapat mengendalikan I/O sesuai dgn pemprogram |
Bahan baku yang masuk tangki pengolahan/blending di atur nomer urut masuknya dan di program. Bahan baku ini tidak masuk secara bersamaan tetapi satu persatu bergiliran atau memakai kontrol sekuensial. PLC ini dapat memberikan informasi/mengendalikan pengaduk (stirer), memberikan informasi kecepatan putarnya, memberikan informasi temperatur bahan yang di proses, mengendalikan fume (asap) blower.
Mother board yang dapat di program (soket kosong untuk EPROM) |
Indikator TimbanganDigital |
Agar berat yang pakai sesuai dengan formulasi, timbangan di program agar berat yang tertimbang sesuai dengan standar internasional maka tiap tahun timbangan di program ulang agar acuan standar berat yang di pakai (ada di dalam memory RAM) memakai berat standar yang dapat di runut/ditelusuri acuannya sebagai standar berat Internasional.
Pengendali Temperatur Digital |
PLC ini dapat dihubungkan dengan pengendali panas / temperatur yang akan
memberikan informasi data ke program agar dapat membuka / menutup /
mengurangi panas yang ada pada tangki pengolahan.
Data-data digital tadi dapat terhubung dengan PC yang sudah terprogram melalui koneksi RS 232 atau melalui LAN yang berbasiskan TC/IP yang ada di pabrik sehingga bisa terlihat di PC seperti gambar yang paling atas.
Beberapa kontrol pneumatic yang akan membuka/menutup valve dari jalur bahan baku yg di kendalikan oleh PLC. |
1. Jika bangunan terkena petir, meskipun sudah memiliki penangkal petir dan grounding yang baik , petir
dapat mengakibatkan hilangnya program.
2. Sinyal Handphone masuk yang dekat dengan lokasi board.
3. Las listrik di sekitar lokasi
4. Rusak battery EPROM.
Nah untuk menjalankan pabrik pelumas/LOBP yang berbasis PLC ini harus
memiliki engineering yang minimal mengerti tentang elektro mekanik, komputer dll.
he..he..he. jangan sampai salah program, rusak minyak sekian Ton. di kutip dari http://id.wikiquote.org/wiki/Karena_nila_setitik,_rusak_susu_sebelanga.
Tidak seperti orang yang menjalankan mobil yang asal injek gas, rem, stir kiri-kanan, bla-bla, ha ha, hi hi dll, PLC ini butuh keahlian dan pengetahuan khusus. !
Ok sekian dulu semoga dapat bermanfaat !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar