Air
merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena
itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat
memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial.
Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar
masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air
Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional
jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni
10,77 % . Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air
bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air
sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Nah
selanjutnya bagaimana dengan kualitas air yang kita ambil dari dalam
tanah. Ketika Indonesia pada tahun 70 s/d 80-an pompa tangan Dragon dengan
mengambil air dari kedalaman 6 meter sudah mencukupi kualitasnya. Tapi
dengan semakin banyaknya pertumbuhan penduduk dan bahan pencemar yang
semakin banyak di permukaan , air dangkal ini sudah tidak layak dan
sudah tidak ada lagi pada tahun 2012-an, akibatnya banyak penduduk yang
mengambil air dengan kedalaman 12 meter. Pada kedalaman ini, masalah
yang ada adalah rasa bau dan warna (kuning).
Dari
hasil survey penduduk, prosentasi banyaknya
rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di
Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara
nasional yakni sebagai berikut : Yang menggunakan air leding 10,77 %,
air tanah dengan memakai pompa 7,85 %, air sumur (perigi) 53,78 %, mata
air (air sumber) 15,70 %, air sungai 8,54 %, air hujan 1,64 % dan
lainnya 1,71 %.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah
maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat
sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak
layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar
persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis,
dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja
parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
diminum. Standar kualitas air minum telah dibakukan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.20 Tahun 1990. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun
tidak langsung dan secara perlahan.
Air
tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar.
Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut
berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara.
Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang
enak serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak
kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990
tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3
mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1
mg/lt.
Di negara maju
seperti Amerika dan Jepang, peraturan standar kualitas air minumnya
lebih ketat lagi. Total kandungan besi dan mangan dalam air minum
maksimum yang diperbolehkan adalah 0,3 mg/lt. Untuk menanggulangi
masalah tersebut, perlu dilakukan upaya penyediaan sistem alat pengolah
air skala rumah tangga yang dapat menghilangkan atau mengurangi
kandungan besi dan mangan yang terdapat dalam air air sumur atau tanah.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air tanah yakni dengan
menggunakan filter dengan media mangan zeolit dan karbon aktif.
Proses Pengolahan Air Dengan Filter Mangan Zeolit Dan Filter Karbon Aktif
Air
baku dipompa ke bak penampung, kemudian dari tangki penampung, air
dialirkan ke filter mangan zeolit untuk menyaring atau menghilangkan zat
besi atau mangan yang ada dalam air serta menghilangkan padatan
tersuspensi. Dari filter ini air dialirkan ke filter karbon aktif untuk
menghilangkan kandungan zat organik, bau, rasa serta polutan mikro
lainnya. Kemudian, air dialirkan ke filter cartridge. Filter cartridge
ini dapat menghilangkan padatan terlarut dengan ukuran lebih besar 5
(lima) mikron.
Dari filter cartridge air olahan sudah sangat jernih , dan apabila
diinginkan dapat langsung diminum, air dari filter cartridge dialirkan
ke sterilisator ultra violet untuk mematikan atau membunuh
mikroorganisme patogen yang ada dalam air. Proses ini tanpa memerlukan
energi yang besar karena bekerja dengan sistem gravitasi dan hanya
memerlukan energi listrik sekitar 30 watt untuk lampu disinfeksi ulra
violetnya. Air yang keluar dari sterilisator UV sudah dapat diminum
langsung. Skema proses pengolahan diunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Skema proses peningkatan kualitas air tanah
Pada
saat air dipompa ke bak penampung, terjadi proses oksidasi antara zat
besi atau mangan yang ada dalam air dengan oksigen yang ada di udara.
Reaksi kimianya dapat diterangkan sebagai berikut :
4 Fe2+ + O2 + 10 H2O ====> 4 Fe(OH)3 + 8 H+ 2 Mn2+ + O2 + 2 H2O ====> 2 MnO2 + 4 H+
Reaksi oksidasi tersebut menghasilkan senyawa ferrihidroksida atau
mangan dioksida yang berupa gumpalan sangat halus (micro flock) yang tak
larut dalam air, sehinggga dapat tersaring pada filter mangan zeolit.
Berdasarkan reaksi tersebut diatas, untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat
besi memerlukan 0,14 mg/l oksigen , dan untuk setiap I mg/l mangan
diperlukan oksigen sebanyak 0,29 mg/l.
Dengan memompa air baku ke bak penampung, maka akan terjadi kontak
antara zat besi atau mangan yang ada dalam air dengan oksigen yang ada
di udara, sehingga besi atau mangan dapat dioksidasi, yang mana hal
tersebut dapat meringankan beban filter mangan zeolitnya. Dengan
demikian maka masa pakai (life time) dari filter mangan zeolitnya
menjadi lebih lama.
Zat
besi atau mangan yang belum teroksidasi selanjutnya akan dihilangkan di
dalam filter mangan zeolit, yang reaksinya merupakan reaksi antara Fe2+ atau Mn2+
dengan mangan-oksida tinggi (higher manganoxide). Mangan zeolit adalah
zeolit alami (green sand) atau zeolit sintetis yang permukaannya
dilapisi oleh mangan oksida tinggi yang secara umum rumus molekulnya
adalah K2Z.MnO.Mn2O7 . Mangan zeolit
berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan dapat
mengoksidasi besi atau mangan yang larut dalam air menjadi bentuk
senyawa ferrihidroksida atau mangan dioksida yang tak larut dalam air
dan menempel pada permukaan mangan zeloitnya. Proses reaksinya dapat
diterangkan sebagai berikut :
K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2 ===> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8 CO2 + 4 H2O K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ===> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O
Selama proses berlangsung kemampuan reaksi mangan zeolit tersebut makin
lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh, dan jika sudah jenuh
harus diganti dengan mangan zeolit yang baru. Lama pakai dari
manganzeolit tersebut tergantung dari kualitas air baku dan jumlah air
yang disaring. Dalam keadaan normal, penggantian biasanya satu kali
dalam satu tahun.
Dari
filter mangan zeolit, air selanjutnjutnya dialirlkan ke filter karbon
aktif. Filter karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan polutan
organik, bau, rasa yang kurang sedap, dan polutan organik mikro lainnya.
Proses reaksinya adalah berdasarkan adsorpsi secara fisika-kimia.
Setelah penyaringan dengan filter karbon aktif ini air menjadi sangat
jernih dan tidak berbau dan taidak berasa. Selain itu, filter karbon
aktif ini juga berfungsi untuk menyaring partikel partikel kotoran yang
belum tersaring pada filter mangan zeolit. Dari filter karbon aktif, air
dialirkan ke filter cartride. Filter cartridge ini terbuat dari rajutan
serat poliester atau dari jenis polimer, yang dapat menyaring partikel
kotoran dengan ukuran antara 5 sampai 10 mikron. Dengan demikian air
yang keluar dari filter cartridge ini sudah sangat jernih sekali.
Setelah penyaringan dengan filter cartridge, air selanjutnya dilairkan
ke alat srterilisator ultra violet (UV). Alat UV ini terdiri dari tabung
kaca buntuk huruf U dan sebuah lampu UV 30 watt. Air dialirkan melalui
tabung kaca, kemudian disinari dengan sinar ultra violet. Sterilisator
dengan UV ini mempunyai keuntungan antara lain yakni sinar ultra violet
dapat langsung mengenai sistem genetik dari bakteri sehingga proses
pembunuhan bakteri dapat berlangsung dalam waktu yang singkat. Selain
itu disinfeksi dengan UV tidak menghasilkan hasil samping sebagaimana
disinfeksi dengan menggunakan khlorine. Air yang keluar dari
sterilisator UV ini sudah dapat langsung diminum.
Pembuatan Filter Mangan Zeolit Atau Filter Karbon Aktif
Tujuan pembuatan prototipe adalah untuk percontohan agar dapat ditiru
oleh masyarakat yang membutuhkan. Prototipe ini dibuat dengan
bahan-bahan yang tersedia dipasrana dan dengan harga yang relatip murah.
Bentuk prototipe dan cara pembuatannya diusahakan sesederhana mungkin.
Untuk membuat filter mangan zeolit atau filter karbon aktif dapat
menggunakan bahan sesuai dengan material yang ada misalnya dari
plat/pipa besi, pipa PVC ataupun bahan lainnya. Sebagai contoh misalnya,
untuk pembuatan filter dari bahan pipa PVC, kebutuhan bahan yang
digunakan untuk membuat satu unit filter Mangan Zeolit atau filter
karbon Aktif antara lain seperti pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kebutuhan bahan untuk pembuatan satu unit filter air.
No | Bahan | Unit | Jumlah |
1 | Pipa PVC, diameter 8 inc | meter | 1,2 |
2 | Dop (tutup) PVC 8 inc | buah | 2 |
3 | CO PVC 3 inc | buah | 2 |
4 | Stop Kran, 3/4" | buah | 5 |
5 | Knee 3/4", PVC | buah | 4 |
6 | Sambungan T 3/4", PVC | buah | 4 |
7 | Strainer | buah | 2 |
8 | Sock Drat Dalam 3/4", | buah | 2 |
9 | Sock Drat luar 3/4", PVC | buah | 10 |
10 | Water Mur | buah | 2 |
11 | Lem Epoxy | buah | 2 |
12 | Lem PVC (kaleng) | buah | 1 |
13 | Dempul | kg | 1 |
14 | Amplas | lembar | 5 |
15 | Pipa PVC 3/4" | batang | 1 |
16 | Batang Las | batang | 7 |
17 | Cat pilox | kaleng | 2 |
18 | Seal Tape | buah | 5 |
19 | Kerikil diameter 5-8 mm | liter | 3 |
20 | Pasir Silika | kg | 20 |
21 | Mangan Zeolit | Kg | 20 |
22 | Karbon Aktif | Kg | 10 |
Cara Pembuatan
- Pipa PVC 8" dipotong dengan panjang 1 - 1,2 meter.
- Pada salah satu sisi yang sama, pipa PVC 8" tersebut dilubangi, diameter lubang 3 inci, untuk tempat memaang CO nya. Jarak pusat lubang yakni 15 Cm dari ujung-ujung pipa.
- Selanjutnya dibuat satu buah lubang pada sisi yang sama (tegak lurus pusat lubang untuk CO). Jarak pusat lubang masing-masing 10 Cm dari ujung pipa bagian bawah, diameter lubang + 1 inci. Lihat Gambar 2. Lubang ini untuk memasang fiiting untuk pipa air olahan dan untuk memasang sarangan (strainer) bagian bawah.
Gambar 2. Letak CO, lubang pemasukan, pengeluaran air, dop dan sarangan.
- CO dipasang pada lubang yang telah dibuat dan dilas denga menggunakan las PVC, dan diusahakan agar kuat dan tidak bocor.
- Salah satu Dop (tutup) PVC 8" dilubangi pada bagian tengahnya dengan diameter 3/4 ", dan dipasang sock drat luar dan sock drat dalam, kemudian dilas dengan las PVC agar kuat menahan tekanan pompa. Dop tersebut dipasang pada bagian atas filter. Dop atas ersebut juga berfungsi untuk tempat memasang sarangan atas.
- Setelah pemasangan CO dan sarangan bagian bawah pada pipa filter 8" seselai, dilanjutkan dengan pemasangan dop bawah. Untuk dop bawah dipilh bentuk yang rata agar filter dapat berdiri dengan leluasa. Cara pemasangan dop bawah yakni dengan menggunakan lem PVC dan setelah kering baru dilas dengan las PVC agar kuat menahan tekanan pompa.
- Setelah pemasangan dop (tutup) bawah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan dop atas yang dilengkapi dengan sarangan (srainer).
- Setelah pemasangan dop atas dan dop bawah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan kran-kran pengatur aliran masuk, aliran keluar dan kran untuk pencucian balik (back wash). Untuk filter tunggal pemasangan perpipaan dan kran pengatur dilakukan seperti pada Gambar 3.
Gambar 3 : Skema pemasangan kran pada filter tunggal.
Pengisian Media Filter
Media filter yang digunakan yakni : Kerikil diameter 5 - 10 mm, pasir
silika (pasir putih) , mangan zeolit, dan karbon akatif butiran
(granular). Pengisian media filter dilakukan dengan cara memasuknan
media filter melalui lubang CO yang ada pada tabung filter.
Untuk pengisian media filter mangan zeolit, susunan media filter
ditunjukkan seperti pada Gambar 4. Lapisan yang paling bawah yakni
kerikil diameter 5 - 10 mm dengan ketebalan 10-15 cm, atau diisi sampai
menutup sarangan (strainer) bagian bawah, Kerikil ini berfungsi sebagai
penahan lapisan pasir agar tidak turun kebawah. Kemudian, di atas
lapisan kerilkil diisi dengan pasir silika dengan ketebalan 20 cm, dan
di atas lapisan pasir diisi dengan mangan zeolit dengan ketebalan 45 -
60 cm, disesuailan dengan tinggi filter. Pengisian diusahakan agar
merata, dan lebih baik lagi sebelum dimasukkan ke dalam filter media
filter dicuci terlebih dahulu.
Pengisian Media Filter Karbon Aktif
Pengisian media untuk filter karbon aktif adalah sebagai berikut:
lapisan paling bawah yakni kerikil (diameter 5 - 10 mm) dengan ketebalan
10-15 cm, atau diisikan sampai meneutupi sarangan bawah. Di atas
lapisan kerikil adalah lapisan pasir degan ketebalan 20 cm, dan diatas
lapisan pasir adalah lapisan karbn aktif butiran diameter 8-32 mesh
dengan ketebalan 45-60 cm. Susunan media filter kaebon aktif ditunjukkan
seperti pada Gambar 4.
Untuk keperluan penyaringan air dengan kapasitas yang lebih kecil,
dapat juga dilakukan dengan filter dengan media penyaring campuran yakni
mangan zelit dan karbn aktif. Susunan media penyaringnya yakni :
lapisan paling bawah adalah kerikil dengan ketebalan 10-15 cm. Di atas
lapisan kerikil adalah pasir silika dengan ketebalan 20 cm, dan di atas
lapisan pasir silika adalah mangan zeolit dengan ketebalan 20 cm. Lapias
yang paing atas yakni karbon aktif dengan ketebalan 25 cm. Ketebalan
lapisan mangan zeolit dan karbn aktif ini dapat diubah sesuai dengan
kualitas air bakunya. Jika kadar Fe tau Mn cukup tinggi maka ketebalan
lapisan mangan zeolitnya lebih tinggi, sebaliknya jika untuk
menghilangkan bau maka lapisan karbon aktifnya diperbesar. Susunan
filter campuran tersebut ditunjukkan seperti pada Gambar 4.
Gambar 4 : Penampang filter dan susunan media penyaring.
CARA PENYARINGAN DAN PENCUCIAN FILTER : Filter Ganda (Filter Mangan Zeolit Dan Filter Karbon Aktif)
Setelah unit peralatan dipasang seperti pada Gambar 1, pertama, filter
mangan zeolit maupun filter karbon aktif harus di cuci dengan cara
pencucian balik (back wash), untuk menghilangkan kotoran lumpur,
partikel karbon yang halus dan kotoran lainnya sampai bersih. Skema
peralatan secara detail ditunjukkan seperti pada Gambar 5, sedangkan
skema proses penyaringan, pencucian filter mangan zeolit serta filter
karbon aktif ditunjukkan masing-masing seperti pada Gambar 6, Gambar 7,
dan Gambar 8.
Gambar 5 : Susunan detail peralatan penyaringan dan disinfeksi dengan sinar ultra violet.
Gambar 6 : Proses penyaringan air dengan filter mangan zeolit dan filter.
Gambar 7 : Cara pencucian filter mangan zeolit pada flter ganda.
Gambar 8 : Cara pencucian filter karbon aktif pada flter ganda
Proses Penyaringan
Pada
saat penyaringan, pertama adalah menyalakan lampu UV, kemudian mengatur
posisi kran sebagai berikut yakni : kran 2,3,6,8,dan 9 dibuka,
sedangkan kran 1,4,5 dan 6 ditutup. Dengan demikian arah aliran air
adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 6.
Untuk mencuci filter mangan zeolit, cara operasinya adalah sebagai
berikut : kran 2,3,7, dan 8 ditutup, sedangkan kran 1,4,6 dibuka. Arah
aliran air adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 7.
Untuk mencuci filter karbon aktif, cara operasinya adalah : kran
2,3,4,6,dan 8 ditutup, sedangkan kran 1,7,5 dibuka. Proses pencucian
filter perlu dilakukan beberapa lama sampai air buangannya kelihatan
bersih.Perlu diperhatikan bahwa pada saat awal operasi penyaringan, air
hasil olahan biasanya masih agak keruh, oleh karena itu sebaiknya
dibuang dengan cara membuka filter cartridgenya sampai betul-betul
kelihatan jernih. Selanjutnya cartride dipasang lagi, dan proses
penyaringan berjalan seperti semula.
Apabila menggunakan satu unit filter, maka filter yang digunakan yakni
filter dengan media campuran mangan zelit dan karbon aktif. Skema proses
penyaringan air dengan menggunakan filter tunggal ditunjukkan seperti
pada Gambar 9.
Gambar 9 : Proses penyaringan air tanah dengan filter tunggal.
Air
tanah dialirkan ke tangki penampung dengan menggunakan pompa. Air dari
tangki penampung kemudian dialirkan ke unit filter dengan media campuran
mangan zeolit dan karbon aktif dengan aliran dari atas ke bawah. Air
yang telah disaring dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara memasang
filter cartridge yang mempunyai diameter rongga 5 mikron. Jika
menginginkan air olahannya dapat langsung diminum, dapat dilengkapi
dengan alat pembunuh kuman Ultra Violet (UV Sterilizer).
Cara pengoperasian filter tunggal seperti ditunjukkan pada Gambar 10.
Untuk operasi penyaringan, kran 2 dan kran 3 ditutup, kran 1 dan kran 4
dibuka. Sedangkan untuk proses pencucian balik kran 1 dan kran 4
ditutup, kran 2 dan kran 3 dibuka.
Gambar 10 : Proses penyaringan dan pencucian pada filter tunggal.
HASIL PENGOLAHAN
Pengolahan air tanah dengan menggunakan filter mangan zeolit dan filter
karbon aktif , serta dilengkapi dengan filter cartridge 5 mikron dan
sterilizer Ultra Violet telah dicoba dan menghasilkan air lahan dengan
kualitas yang baik.
Berdasarkan analisa laboratorium terhadap hasil air olahan untuk
parameter yang penting antara lain : kekeruhan, zat besi, mangan, zat
organik (angka permanganat), total kesadahan, ammonium (NH4+),
dan bakteri Coli telah memenuhi stadar baku mutu untuk air minum. Hasil
analisa air olahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Dari hasil analisa terhadap air olahan tersebut diatas, jumlah total
bakteri Coli nol, sedangkan total plate count masih diatas standar air
kemasan. Hal ini air hasil olahan tersebut sudah layak langsung diminum,
tetapi tidak disarankan untuk disimpan dalam waktu yang lama.
Tabel 3 Analisa kualitas air olahan
Parameter | Satuan | Air Olahan | Baku Mutu Air Minum 1) | Baku Mutu Air emasan 2) |
Kekeruhan | FTU | nil | 5 | 5 |
Besi (Fe) | mg/l | < 0,04 | 0,3 | 0,3 |
Mangan (Mn) | < 0,02 | 0,1 | 0,05 | |
Angka Permanganat | mg/l | nil | 10 | - |
Kesadahan (CaCO3) | mg/l | 1,05 | 500 | - |
Ammonium (NH4+) | mg/l | < 0,04 | - | ttd |
Total Bakteri Coli | MPN/ml | nil | 3 | ttd |
Total Plate Count | coloni/ml | 8,2 104 | - | 102 |
Catatan :
nil : nihil, ttd : tak terdeteksi.
1) Berdasarkan baku mutu air minum PP No. 20 Tahun 1990.
2) FDA Bottled Water Standards.
nil : nihil, ttd : tak terdeteksi.
1) Berdasarkan baku mutu air minum PP No. 20 Tahun 1990.
2) FDA Bottled Water Standards.
Dari
uraian tersebut diatas, kombinasi proses aerasi dan proses penyaringan
dengan filter yang berisi kerikil, pasir silika , mangan zeolit dan
karbon aktif dapat menurunkan kandungan zat besi dan mangan cukup
efefktif. Disamping untuk menurunkan kadar besi dan mangan, proses ini
dapat juga untuk menghilangkan bau. Cara ini mempunyai keuntungan antara
lain tanpa proses koagulasi dan bahan kimia, kecepatan filtrasi cukup
besar, waktu pakai media filternya lama, tanpa regenerasi dan dapat
dibuat sendiri dengan harga yang relatif murah.
Semoga bermanfaat bagi saudara-saudara ku se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia.!!!!!
Semoga bermanfaat bagi saudara-saudara ku se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia.!!!!!
sangat bermanfaat!!!
BalasHapusterimakasih banyak
maaf pak,... gambarnya kok nggak bisa muncul ya... terimakasih...
BalasHapuscoba di save page as... dulu, baru dibuka file tsb
HapusIya pak, sayang gambar 1 sampai gambar 10 kok gak muncul, coba dicek lagi pak eko URL gambar-gambarnya
BalasHapusiya pak saya juga penasaran tu gambar nya ky gimana
Hapusbisa kasih info untuk tempat pembelian media filternya yang berada di seputaran cileungsi pak?
BalasHapustrima kasih sebelumnya
Habis dana berapa ya itu kira-kira?
BalasHapussarangannya menggunakan apa? oh iya CO itu singkatannya apa? yg jelas CO itu lubang untuk memasukan kerikil dkk kan?
BalasHapusterimakasih
CO = Clean Out
HapusSemoga artikel ini dapat diterapkan bagi kita semua agar dapat menjadi referensi untuk pengolahan limbah cair secara mandiri.
BalasHapusgmn pemakaian di lahan gambut
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenjual PAC, bakteri dan nutrisi untuk wwtp STP kaporit untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusTerima kasih